10 Aplikasi Viral di Indonesia Namun Sekarang Hilang

10 Aplikasi Viral di Indonesia Namun Sekarang Hilang

10 Aplikasi Viral – Di era digital yang serba cepat ini, aplikasi seluler telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Indonesia, dengan populasi digitalnya yang besar, menjadi pasar yang sangat dinamis bagi para pengembang aplikasi. Tak terhitung jumlah aplikasi yang telah diluncurkan, beberapa di antaranya berhasil mencuri perhatian publik dan menjadi fenomena viral. Namun, popularitas di dunia digital bisa sangat singkat. Artikel ini akan membawa kita bernostalgia, menelusuri jejak 10 aplikasi yang pernah berjaya dan menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia, namun kini telah menghilang dari peredaran. Mari kita lihat kembali bagaimana aplikasi-aplikasi ini pernah mewarnai dunia digital Indonesia, dan apa yang menyebabkan mereka akhirnya redup dan menghilang.

Baca Juga Artikel : 5 Alasan Ngontrak Rumah Cocok Untuk Gen Z Dibanding KPR

10 Aplikasi yang Pernah Viral di Indonesia

1. Path

Path adalah media sosial yang populer karena batasan jumlah teman, yaitu hanya 150 orang. Aplikasi ini menawarkan pengalaman berbagi yang lebih intim dan personal. Path sempat menjadi tren di Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Namun, seiring dengan munculnya media sosial lain yang lebih inovatif, popularitas Path pun meredup dan akhirnya ditutup.

2. Vine

Yang kedua adalah aplikasi video pendek yang memungkinkan pengguna membuat video berdurasi 6 detik. Vine sempat viral karena kreativitas pengguna dalam membuat konten-konten lucu dan unik. Sayangnya, Vine kalah bersaing dengan platform video pendek lainnya dan akhirnya ditutup.

3. Friendster

Sebelum Facebook dan Instagram, Friendster adalah raja media sosial di Indonesia. Friendster memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan teman, berbagi foto, dan bermain game. Namun, Friendster gagal beradaptasi dengan perubahan tren dan akhirnya ditinggalkan penggunanya.

4. BlackBerry Messenger (BBM)

BBM adalah aplikasi pesan instan yang sangat populer di Indonesia pada masanya. BBM menawarkan fitur-fitur unik seperti PIN dan grup chat. Namun, dengan munculnya WhatsApp dan LINE, Sehingga BBM ditutup.

5. Dubsmash

Dubsmash adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna membuat video sinkronisasi bibir dengan lagu atau dialog film. Aplikasi ini sempat viral karena konten-konten lucu dan kreatif yang dihasilkan penggunanya. Namun, popularitas Dubsmash menurun seiring dengan munculnya TikTok.

6. Live.me

Live.me adalah aplikasi live streaming yang populer di Indonesia. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menyiarkan video langsung dan berinteraksi dengan penonton. Live.me sempat menjadi tren, terutama di kalangan anak muda. Namun, persaingan yang ketat di pasar live streaming membuat Live.me kehilangan popularitasnya.

7. WeChat

Selanjutnya adalah aplikasi pesan instan dan media sosial yang populer di Tiongkok. WeChat sempat mencoba peruntungan di Indonesia, namun gagal bersaing dengan aplikasi pesan instan lainnya yang lebih populer.

8. KakaoTalk

Berikutnya adalah aplikasi pesan instan yang populer di Korea Selatan. KakaoTalk sempat mencoba peruntungan di Indonesia, namun gagal menarik perhatian pengguna Indonesia yang lebih memilih aplikasi lain.

9. Snapchat

Adapun adalah aplikasi pesan instan yang populer dengan fitur pesan yang hilang setelah dilihat. Snapchat sempat populer di kalangan anak muda Indonesia, namun kalah bersaing dengan Instagram Stories dan WhatsApp Status.

10. Yahoo Messenger

Sebelum era WhatsApp dan Telegram, Yahoo Messenger adalah aplikasi pesan instan yang sangat populer. Walau aplikasi ini banyak digunakan di warnet dan perkantoran, Yahoo kalah bersaing dengan kompetitor lain.

Faktor-Faktor Penyebab Hilangnya Aplikasi Viral

Beberapa faktor menyebabkan hilangnya aplikasi viral di Indonesia, antara lain:

  • Perubahan tren dan selera pengguna
  • Persaingan yang ketat dari aplikasi lain
  • Ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi
  • Masalah keamanan dan privasi

Meskipun aplikasi-aplikasi ini telah menghilang, kenangan tentang mereka tetap hidup di hati para pengguna setia. Mereka adalah bagian dari sejarah perkembangan aplikasi seluler di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *